TUGAS KULIAH ILMU BUDAYA SOSIAL
Nama : Anggara
R
Kelas : 4KA29
NPM :
1A111368
Puisi
A.
Puisi
Penderitaan
Jiwa
menangis diiris sedih
Bermuram durja penuh penderitaan
Jiwa terseduh menangis merintih
Badan terkulai penuh penderitaan
Bagai terdengar angin menderu-deru
Awan tebal bergulung-gulung
Halilintar gemuruh bagai peluru
Semesta alam bagai berkabung
Tak ada kawan menghapus gundah
Tak terdengar langkah orang bertandang
Sendirilah jiwa rasa tenggelam di air bah
Tidak terdengarlah orang menjelang?
Hanya terdengar angin menderu-deru
Di angkasa dingin nan lebar
Adakah orang mengulurkan tangan itu?
Ya, Allah membisikkan supaya sabar
Jiwamu sendiri kawanmu senandung
Allah sendiri tempat berlindung
Supaya percaya
Senantiasa
Bahwa segala penderitaan diri
Tak seberapa dengan penderitaan dunia ini
Bahwa segala penderitaan lambat laun
Akan hilang disapu waktu
Bermuram durja penuh penderitaan
Jiwa terseduh menangis merintih
Badan terkulai penuh penderitaan
Bagai terdengar angin menderu-deru
Awan tebal bergulung-gulung
Halilintar gemuruh bagai peluru
Semesta alam bagai berkabung
Tak ada kawan menghapus gundah
Tak terdengar langkah orang bertandang
Sendirilah jiwa rasa tenggelam di air bah
Tidak terdengarlah orang menjelang?
Hanya terdengar angin menderu-deru
Di angkasa dingin nan lebar
Adakah orang mengulurkan tangan itu?
Ya, Allah membisikkan supaya sabar
Jiwamu sendiri kawanmu senandung
Allah sendiri tempat berlindung
Supaya percaya
Senantiasa
Bahwa segala penderitaan diri
Tak seberapa dengan penderitaan dunia ini
Bahwa segala penderitaan lambat laun
Akan hilang disapu waktu
B.
Puisi
Cinta
Bintang hati ku
dingin nya malam mencekam jantung ku
hingga tak berdetak karena kau tak ada disisi ku
hati terasa sepi terbalut kabut kedinginan
dingin nya malam mencekam jantung ku
hingga tak berdetak karena kau tak ada disisi ku
hati terasa sepi terbalut kabut kedinginan
ku memandang langit
hanya bintang yang tampak
bintang yang selalu menemani ku
disaat hati ini terasa sepi
hanya bintang yang tampak
bintang yang selalu menemani ku
disaat hati ini terasa sepi
ketika bulan menghilang tertutup awan
disaat ku membutuhkan pancaran sinarnya
untuk mengurangi dingin yang mencekam
tanpa rasa lelah kau pancarkan cahaya
disaat ku membutuhkan pancaran sinarnya
untuk mengurangi dingin yang mencekam
tanpa rasa lelah kau pancarkan cahaya
kau terangi langit dengan cahayamu
kau tunjukan padaku bahwa kau mampu
menerangi malam ku dengan cahayamu
kau tunjukan padaku bahwa kau mampu
menerangi malam ku dengan cahayamu
by : neiv cha
Sumber : http://www.rofingi.com/2012/04/kumpulan-puisi-cinta-romantis-puisi.html
Sumber : http://www.rofingi.com/2012/04/kumpulan-puisi-cinta-romantis-puisi.html
C.
Puisi Harapan
Pupus Harapan
Untuk sekian
kalinya aku berharap..
Kau adalah yang terakhir untukku..
Namun harapku tetap jadi gelap..
Karna tak ada harapan darimu..
Aku mencintaimu kebih dari yang kau tau..
Namun cintaku tak pernah terlihat jelas dimatamu..
Dan untuk mengakhiri cinta ini yg kita padu..
Sungguh aku tak mampu..
Pernah ku coba tuk menghapus harapan..
Namun tak juga bisa aku lupakan..
Ketika waktu telah berlalu..
Harapan berubah jadi angan-anganku..
Entah dengan apa yang bisa harus ku hapus..
Jika hadirmu di hari-hariku tak pernah pupus..
Namun aku mengerti dirimu..
Seperti aku mengerti cinta ini..
Yg tak seharusnya meminta lebih darimu..
Dan ku coba tuk terima semua ini..
Kau adalah yang terakhir untukku..
Namun harapku tetap jadi gelap..
Karna tak ada harapan darimu..
Aku mencintaimu kebih dari yang kau tau..
Namun cintaku tak pernah terlihat jelas dimatamu..
Dan untuk mengakhiri cinta ini yg kita padu..
Sungguh aku tak mampu..
Pernah ku coba tuk menghapus harapan..
Namun tak juga bisa aku lupakan..
Ketika waktu telah berlalu..
Harapan berubah jadi angan-anganku..
Entah dengan apa yang bisa harus ku hapus..
Jika hadirmu di hari-hariku tak pernah pupus..
Namun aku mengerti dirimu..
Seperti aku mengerti cinta ini..
Yg tak seharusnya meminta lebih darimu..
Dan ku coba tuk terima semua ini..
Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar